Salak pondok merupakan buah yang
menjadi ciri khas Kabupaten Sleman. Pasalnya salak ini bukan sembarang salak
dan beda dengan jenis salak dari daerah lain. Salak pondok cenderung memiliki
rasa yang manis sehingga lebih banyak disukai. Selain itu salak pondok juga
memiliki umur simpan yang lebih awet ketimbang salak yang lain.
Di
Sleman sendiri, sentra oleh oleh Salak Pondok banyak ditemukan di Kecamatan
Turi. Hingga kini wisatawan, terutama wisatawan domestik tak pernah ketinggalan
untuk membeli salak pondok sebagai oleh oleh khas Yogyakarta. Salak sendiri
dipercaya memiliki efek bagi kesehatan, diantaranya yaitu menurunkan kolesterol
dan tekanan darah.
Semakin
berkembangnya teknologi pangan, Kini salak pondok tak hanya dapat dikonsumsi sebagai buah saja.
Namun olahannya juga semakin bervariasi. Sebut saja, tak hanya bagian daging
buah nya saja yang dapat dimanfaatkan. Biji dari salak pondok, kini dapat
diproduksi sebagai minuman Kopi. Tentu saja rasanya enak dan memiliki keunikan
tersendiri.
Untuk
daging buah salak, olahannya juga sangat beragam. Ada kripik salak, dodol
salak, wajik salak, enting enting salak, dan masih banyak lagi. Yang menjadi
favorit bagi wisatawan adalah kripik salak. Pasalnya kripik salah memang
memiliki tekstur yang renyah dan juga rasa yang manis. Tak kalah dengan jenis
kripik pisang yang sudah populer terlebih dahulu. Dodol salak, juga termasuk
primadona oleh oleh khas Turi, Sleman. Dodol ini teksturnya mirip dengan dodol
dodol lainnya, hanya saja memiliki flavor khas Salak. Cara membuat dodol salak
ini sebenarnya sangat mudah. Buah salak yang sudah dipisahkan bijinya dicampur
dengan gula, tepung ketan, dan gula merah. Kemudian dimasak hingga teksturnya
menjadi liat seperti dodol kebanyakan.
Olahan
khas dari salak pondok ini dapat ditemukan secara mudah di berbagai toko oleh
oleh di Yogyakarta, tak hanya di Turi. Namun jika ingin merasakan dan melihat
proses pembuatannya secara langsung, bisa saja langsung datang ke Imorejo,
Wonokerto, Turi, Sleman. Tak hanya mencicipi salak pondok, namun kita juga
dapat merasakan hawa sejuk khas Kaliurang disana.
Inovasi
pun terus berkembang pesat. Warga sekitar Turi kini sedang bekerja untuk
mengolah salak pondok menjadi suatu kuliner yang dapat menjadi ciri khas daerah
tersebut. Belakangan ini warga Turi banyak menginovasikan salak sebagai jajanan
tradisional. Hasilnya seperti nogosari salak, wingko babat salak, dan kipo isi
salak. Wah jadi penasaran seperti apa. Kita doakan saja ya, semoga salak pondok
semakin eksis di kancah perkulineran Yogyakarta.
Gw paling demen makan salak, beli 1 kg bisa langsung habis sendiroan
ReplyDelete