Thursday, February 27, 2014

Untuk Hari Ini



Kalau diingat ingat, banyak banget ya kekonyolan yang kita lakukan bersama sama sal. Nyanyi nyanyi di toko alat tulis, nggak bisa pake kalkulator di tempat makan, ketawa parah di sembarang tempat, main uno berdiri di indomaret point, beli kembang tujuh rupa, nanem surat cinta dibawah tanah, nebar bunga di sungai..... ah semuanya memang konyol, nggak jelas dan nggak tau apa motivasinya kita melakukan itu. Tapi entahlah, cerita cerita itu bikin aku seneng dan senyum senyum sendiri hari ini.


Sal, selamat ulang tahun ya. Semoga panjang umur dan sehat selalu. Senantiasa diberi kebahagiaan dan cita citanya dapat tercapai. Oh iya, kita sama, masih belum punya cita cita yang pasti. Tapi apapun itu, yang penting habis itu kita sukses, kita nikah, dan kemudian kita jadi .....ISTERI ISTERI ISTERI ISTERI. 


Terimakasih sal untuk suratnya yang sebelumnya. Maaf baru kubalas sekarang. Ya hitung hitung sekalian memeriahkan hari ulang tahun mu, yang ku kira kemarin hehe. Oh ya sepertinya ini adalah ulangtahun ketiga mu yang dirayakan bersamaku, sal. Sebelumnya kita belum sedekat ini, hmm mungkin belum saling kenal juga. Dulu, yang ku tahu, kamu adalah seorang anak smp satu dengan akun @sals_a yang tweet nya lucu lucu makanya aku follow. Bahkan waktu itupun aku nggak tahu bentukanmu kayak gimana, yang ternyata kurus banget, karena kita nggak pernah ketemu sekalipun.

Dan, sekarang, kamu adalah seorang salsa yang menjadi salah satu manusia favorit aku didunia ini. *peluk*

Rasanya ngobrol sama kamu itu nggak cukup kalau cuma di satu tempat dan cuma bentar. Harus bener bener dari pagi sampe malem. Itupun pasti ada cerita yang kelewatan. Dan kayaknya, dalam beberapa hal kita punya pemikiran yang sama ya sal. That’s it! makanya kita bisa cocok. *brb jadian*

Kita juga punya kesukaan yang sama....... nonton drama korea! Yang pada akhirnya kalau kita ketemu,  kita bakal bahas masing masing adegan favoritnya dan nyanyi soundtrack nya bersama sama. Hahaha.

Dan sepertimu, aku juga punya versi senjaku. Senja itu, ketika kita masih bercerita ini itu sambil ketawa ketawa, cemilin makanan, serotin minuman sampai tetes terakhir. Dan senja itu akan berakhir, ketika ibu mu udah mulai nelponin aku. “Mbak salsa masih sama mba dina ya?”
Lega deh, kalau ibu mu suka kamu main sama aku, tanpa tahu jati diriku yang sebenarnya hahaha. Dina yang anak teladan, kayaknya alim, dan pandai, sebenarnya....... rewo, males, dan agak nakal juga. Maafin ya ibu salsa, kalau sama orangtua, saya memang banyak pencitraan. Maklum, buat latihan, kalau besok besok ketemu sama calon mertua.

Balik lagi ke acara ulang tahunnya,

Wah salsa, sekarang sudah 19 tahun lho. Bentar lagi kepala dua tuh. Kayak lu nggak aja din....
Kalau menurutku, ini sudah saatnya sal buat kita keluar dari comfort zone. Lihat kebelakang lagi, selama 19 tahun ini, aku udah ngapain aja?
Kalau kamu bener bener punya hal yang ingin dilakukan, kalau bisa dilakuin sekarang juga, kenapa enggak? Keburu tua. Keburu nikah. Keburu sibuk bikinin kopi buat suami. Keburu......Hlah

Disaat kita lagi sibuk sibuk bermimpi, merencanakan sesuatu dengan matangnya, kita kadang lupa, kalau bumi terus berputar, dan makin kesini kita makin tua juga. Dan nggak dipungkiri, ketika  tumbuh semakin  tua, pasti akan ada sesuatu yang berkurang dari kita.

Aku juga belakangan ini baru sadar. Betapa banyaknya waktuku terbuang sia sia dengan nonton drama korea. Nggak juga sih, habis asyik sih.

Sekali lagi untuk hari, terimakasih, semoga sahabatku bisa mendapatkan kebahagiaan baru. Melangkah dengan semangat baru dan bisa menggapai cita cita setinggi langit wkwk.

Selamat ulangtahun, salsa. 















Monday, February 24, 2014

Hujan di Bogor

Bogor, kapan ya disana nggak hujan? Pasti capek harus bawa payung kemana kemana. Apalagi buat tipe kayak kamu hehe.

Jadi gimana kabarnya sus di semester dua ini? Makin sibuk? Makin santai? Makin sulit? Atau masih sama aja?
Disini masih sama aja. Nggak ada yang berubah. Yang berubah cuma suasananya aja. Banyak abu dan debu debu dimana mana. Eh kamu sempet ngerasain abunya ding. Lupa. Abu yang bikin kita ksbb sama abu yang terjadi tiga tahun lalu.
Waktu kita masih SMA sus. Kita masih kelas satu ya kalau nggak salah. Aku di kelas 10-4. Dan kamu masih jadi siswi akselerasi SMA Negeri 1 Yogyakarta, yang tiap hari kerjaannya sambat karena banyak tugas, remed, dan lain lainnya. Maaf ya sus waktu itu aku nggak bisa bantu banyak. Aku cuma bisa nyemangatin dan kadang kadang....... ngetawain juga. Maaaaf. Habis kamu kalau sambat gitu ngomong nya lucu. Udah gitu pake misuh lagi sambatnya wkwk.

Kelas 11, gimana ceritanya sih kita bisa sekelas? Aku nggak tahu sus, gimana nasibnya kalau kita nggak sekelas. Nggak ada sahabat yang bisa diajakin/ngajakin bolos, diajakin/ngajakin nyontek, diajakin/ngajakin telat, ah pasti membosankan I could die banget.

Tiap dikelas bareng, kita selalu ngomongin orang lain itu, aneh lah, freaklah,dll. Padahal kalau dipikir pikir, kita juga aneh sus. Kita punya dunia kita sendiri. Cuma kita sendiri yang tahu. Yang lain tembok. Di kelas, kita sering ketawa ketawa sendiri, kalau mainan hangman teriak teriak, kadang kadang njoged njoged nggak jelas, rame lah sampe diapalin para guru, dibilang kembar, dibilang soulmate sejati, hahahaha kalau inget bikin kangen. Sekarang nggak ada yang bisa diajak begituan :(

Btw sus, kalau disana jangan bolot bolot amat ya. Sok cool aja kayak galaxy hyung wkwk. Kayak meme juga  gitu lho, meski bolot kepercayaan dirinya tinggi wkwk. Meme, tanpa mu, dia juga seperti kehilangan tulang rusuknya mbah. Nggak ada yang mengontrol mbah. Sekarang dia makin bergelimang kemewahan duniawi. Udah beda strata nya sama kita.....

Kamu juga ding mbah, sekarang udah gaul juga di Bogor. Udah nggak ndeso lagi ngomong nya :( Udah nggak pernah ngomong "geneoo". Kalau ngetweet udah nggak pernah ngadepin kidul rumah orang lagi.....Yaudah lah mbah aku tetap menerimamu apa adanya kok

Dari Jogja, aku hanya bisa mendoakan, semoga kamu mendapatkan yang terbaik. Kalau mungkin memang jodohnya di Bogor, semoga bogor hujan nya nggak deres deres banget lagi ya, biar kamu bisa selalu semangat untuk mencari ilmu wkwk


Kalau mungkin, jodohmu di tempat lain, alhamdulillah, Allah pasti punya jalan yang terbaik buat kamu. Tapi apapun itu, bismillah ya sus, kalau udah dijalanin pasti hasilnya bakalan baik juga hihi #dakwah #mode #on
Pengen deh sebenernya main kesana, tapi kok belum pas terus ya waktu sama ongkos nya huhu. Kalau ke Bogor, ajakin ke bara lho, biar saya juga sekali sekali ngicipin gimana rasanya jadi anak gaul Bogor.

Yaudah gitu aja sus. Salam kangen dari Jogja. Muach muach.



Oh ya, untuk hujan di bogor, yang sepertinya turun terus membasahi tanahnya, Saya titip sahabat saya ya. Tolong dijagain. Kayaknya aja badan nya gede, tapi kadang kadang masih kayak anak kecil juga.  ((childish))

Tolong juga dia dibangunin kalau mau kuliah, kasihan kalau dia kuliah masih telatan mulu, 2014 nih.

Tolong juga  dia diingetin kalau udah masuk waktu sholat.


Maaf ya hujan, aku banyak mau nya. Soalnya dia sahabat terpenting buat aku. Makasih.




 





Sunday, February 23, 2014

Akhirnya, Surat untuk Hujan

Untuk hujan yang turun kemarin sore. Masih teringat dalam benak, betapa dingin nya udara waktu itu. Sedingin rasa cuekmu padaku, waktu terakhir kita bertemu. Namun hujan kali ini bukan tentangmu, melainkan aku habiskan bersama yang lain. Dia yang belakangan ini menjadi sahabatku, pendengar setia cerita ceritaku.

Hujan, gara gara kamu aku harus berteduh bersama nya dalam satu tenda warung lesehan. Saling menghangatkan dalam cerita dan gelak tawa yang kita lakukan.  Berjam jam pun seakan tak terasa hingga larut pun tiba. Aku memutuskan untuk pulang, meskipun hujan belum juga reda.
Hujan, apakah kamu tidak rela jika aku berpisah dengannya?

Hujan, gara gara kamu, aku harus melihat sosoknya dalam tubuh yang basah. Dia yang memancarkan senyum, tapi sepertinya memiliki kesedihan. Dia yang tertutup. Hanya aku yang terus saja berbicara. Dia yang akan selalu setia tertawa jika aku melucu. Dan akan selalu menghargai tiap perkataan yang keluar dari mulutku.

Terkadang aku juga ingin mendengarkan cerita ceritamu. Bukan cerita yang itu. Tapi cerita yang sebenarnya menjadi beban di pundakmu. Aku juga ingin sedikit memikulnya, bukankah itu akan melegakan?

Tiap orang pasti punya masalah nya masing masing. Menceritakannya sedikit kepada teman, kurasa tidak akan merendahkanmu. Iya iya, aku tahu kamu bukan tipe "Hei lihat, gue manusia paling menderita sedunia!"

Tuhkan, kamu selalu punya sisi yang membuat kekagumanku menumpuk.... (kemudian terbangun kedalam realita)


Hujan, pertanda apa yang ingin kamu katakan? Kedatanganmu terkadang membawaku ke suatu dimensi yang lain. Aku seperti bermimpi namun rasanya nyata. Diatas kasur, berselimutkan selimut, diingi suara rintikmu, aku  memikirkan banyak hal yang menyenangkan, sampai akhirnya aku tertidur dengan sangat bahagia. Dan lama tentunya. 
Apa kamu ingin aku terus bermimpi? Atau ingin aku mewujudkannya?
Aku senang bermimpi saat tidur diwaktu hujan. Dan senang juga, ketika terbangun, karena tidur di waktu hujan sangatlah berkualitas.


Hujan, sihir apa yang kamu punya? Seperti mesin waktu, kamu bisa membawaku kepada saat saat itu. Mengembalikan aku dalam penyesalan, lalu aku yang berusaha tegar. Masa lalu itu, aku terkadang senang mengingatnya. Aku bukan tipe yang akan bermenye menye karena hujan. Hanya saja, apa ya, rasanya tenang. (kecuali hujan nya pakai petir)

Hujan, belakangan ini kedatanganmu banyak ditunggu tunggu. Untuk menghapuskan debu dan abu. Ku harap, kamu juga bisa menghapuskan kenangan pahit yang dimiliki orang orang, biar mereka nggak gegalauan lagi di sosial media. Aku agak capek melihatnya.

Baiklah hujan. Sampai bertemu di lain kesempatan.

ps: hai salsa, ini aku sudah menulis surat untuk hujan. Habis baca ini rasanya pengen muntah cicak. Kamu jangan ikutan muntah ya. Ditunggu surat untuk senja nya hahaha

Tuesday, February 18, 2014

Kak



Kak, sore ini luang nggak? 
Hmm, aku nggak akan ngajak kakak kencan kok. tapi kalau mau juga boleh, aku nggak bakalan nolak. 
Aku cuma ingin mengajak kakak membaca suratku sampai selesai :)
Bolehlah kak, habis itu dikasih komentar atau kritikan, boleh ya?

Kak, belakangan ini aku agak sulit kalau menulis surat. Laptop kesayangan aku, Tobi, dia lagi sakit. Huruf "s" di keyboardnya nggak bisa dipencet. Coba tebak gimana caranya aku ngetik huruf "s" kak?

Bayangin kak, tiap kali ngetik huruf "s" aku harus copy paste copy paste dulu. Belum kalau ada huruf "s" yang harus di capslock. Harus copy paste copy paste lagi. Pusing. Jadi tiap kali ada kata yang mengandung huruf "s" sebisa mungkin aku hindari. Emang sulit kak, makanya ide nulis nya, makin hari makin seret.

Ada ide nggak, enaknya aku nulis surat buat siapa lagi? Buat sahabat sahabat aku udah. Buat idola juga udah. Buat no mention juga udah. Buat aku sendiri juga udah. Yang belum siapa lagi ya?

Tapi jangan nyuruh aku nulis surat buat pohon, awan, langit, air, senja, atau hal semacam nya ya kak, imajinasiku nggak setinggi itu dan kata kata ku juga kurang puitis buat menggambarkannya. 

Ya begitulah, aku hanya menuliskan apa yang ingin aku tulis. Tipe nya, seperti aku sedang berbicara dengan orang lain. Agak sulit buatku kak, menulis cerita monolog ataupun cerpen yang punya sudut pandang dari si penulis. Aku harus punya peran dalam tulisanku itu. 

Entahlah, mungkin ini cerminan dari watakku sehari hari. Aku selalu suka untuk mendengarkan cerita cerita teman temanku. Entah sedih, ataupun bahagia. Aku juga ingin ikut merasakan apa yang dirasakan teman temanku. Apalagi kalau bisa membantu, aku akan lebih senang lagi. Tapi bukan berarti aku ingin mendominasi ya......

"Ada gosip baru apa nih?"
"Eh cerita dong, apa gitu!" 
"Kamu kemarin gimana blablabla?"

Di sisi lain, aku juga suka cerita kak. Makanya aku agak peka sama lingkungan sekitarku. Kalau ada hal kecil yang mengganjal, dan tentunya menarik, nanti bisa ku jadikan topik pembicaraan dengan teman teman. Walau terkadang nggak penting juga. 

Bodo amat lah ya kak. Aku memang orangnya sangat menikmati hidup. Aku melakukan apapun yang aku suka. Mau sesibuk apapun, I will make time for it. Itu nggak salah kan? Kadang kadang bete juga, kalau ada orang yang nge judge orang santai itu nggak bisa serius, nggak bisa profesional. Like seriously?

Jujur, nggak dengerin kanan kiri yang selalu ngomongin kita itu, aku juga nggak bisa. Orang lain berpendapat, kita nggak boleh marah, tapi lantas kita juga nggak boleh cuek gitu aja. Kadang kadang jadi kepikiran juga. Kalau lagi jalan nurani nya, yang dengerin disini pasti bakalan introspeksi juga.


Oh ya kak, kalau kamu hobinya apa? Biasanya kalau blogger hobinya menulis dan membaca. Bisa juga travelling atau olahraga. Kamu yang mana?
Hobiku bukan diantara, hobi yang umumnya dimiliki para blogger. Membaca? Itu waktu jaman saya lagi puber sukanya bacain novel remaja, sekarang balik lagi ke jaman kanak kanak, sukanya baca komik. Itupun nggak terlalu intensif karena saya sukanya cuma komik detective conan, yang terbitnya setahun sekali, lama banget.
Menulis? Lumayan sih sebenarnya. Menulis tweet. Menulis status. hehe

Ada satu lagi penyakit si Tobi.  Kenapa namanya tobi? Karena merk nya toshiba

Kalau untuk internetan, Tobi Cuma bisa bertahan sekitar 20 menitan. Setelahnya, internet bakalan mati dan harus di restart lagi kalau mau dilanjutin lagi. Padahal si Tobi kalau di restart, nyala nya setahun sendiri.

Baiklah kak, balik lagi ke surat kita. Ini sudah masuk ketiga kalinya aku harus ngerestart si tobi. Apalagi yang harus dituliskan dalam surat untukmu ini kak?
Daritadi, surat ini cuma bicara tentang aku saja. Maaf ya. Sebelumnya aku memang belum pernah mengenalmu. Baru awal tahun ini saja aku tahu. Itu dari temenku yang ternyata berteman dengan mu di sosial media path. Dan ternyata, beberapa minggu setelahnya, kamu menjadi tukang pos untuk surat suratku. Kebetulan apa ya ini kak? Jangan jangan kita..... hahaha

Jodoh, aku salah satu yang percaya itu. Tuhan yang disana  pasti masih menyimpankan satu yang terbaik untukku kelak. Amin. Kamu juga deh kak, ku doain semoga bakalan mendapatkan yang terbaik.

Yaudah segitu dulu aja suratku. Takut si Tobi ke restart lagi .....
Kakak, kalau mau kencan sama aku, aku juga mau mau aja sih, nggak bakalan nolak. Tapi aku lebih seneng lagi kalau si itu yang ngajakin kencan. Hihi

Semoga kebahagiaan selalu menyertaimu ya kak. Daaaah


Monday, February 17, 2014

Untuk Si Ganteng


Untuk si ganteng, Andira Vergiano. 

Ternyata emang sulit ya jalan sama cowok ganteng. Hampir tiap kali jalan, semua mata gadis gadis selalu tertuju padamu, lalu melihat aku, yang ada di sebelahmu, cewek gumpalan lemak yang.... sudahlah. Belum lagi kalau kita jalan bertiga sama gilang. Untung, kita tidak diberi kemampuan membaca pikiran orang lain. Nggak kuat. Tapi setidaknya kita bisa menebaknya. "Ini pasti yang disebelahnya manajer sama penata riasnya" 

Oke baiklah apapun itu. Aku senang kita bertiga bisa bersahabat dengan baik. Entah kenapa ngobrol dengan kalian itu selalu nyambung dan asyik. Banyak guyonan yang nggak penting tapi selalu bikin ngakak. Ngomongin orang lain, gosip, ghibah, mungkin kadang kadang fitnah. Bahkan orang lain ngga bersalah pun, ikut jadi korban gunjingan kita bertiga haha. 

Kalau main sama kalian bertiga, aku pasti selalu lupa waktu. Pulang jam 10 pulang jam 11. Malem. Udah biasa lah ya sekarang. Gadis berjilbab yang lucu kayak aku, masih berkeliaran tengah malem, sama dua cowok nggak jelas. Dan kerjaannya cuma ngakak ngakak nggak pantes. Astaghfirullah. Allah mungkin akan mengampuni aku, karena keluguanku yang dirampas dua lelaki ini.

Tapi terkadang main sama kalian itu sulit. Yang satu pengennya ini. Yang satu pengennya itu. Aku manut. Tapi kalau manut dimarahin. Yang harus cari tempat pasti aku. Kalau nggak cocok, yang dimarahin aku lagi. Emang tega.

Main sama kalian juga terkadang bikin emosi. Nggak pernah sekalipun, aku main sama kalian, tanpa kalian ngebajakin sosial mediaku. Nggak twitter, nggak instagram, path, semua jadi korban pembajakan kalian. lagi lagi, imej ku yang lucu hilang gara gara kalian.

Emang diantara kita bertiga, yang paling sering dibully aku. karena mungkin emang aku yang paling lugu. Paling sering dihina, paling sering dimalu maluin di depan umum, ah... dan masih banyak kejahatan kalian yang lain. Yaudahlah gapapa. Udah resiko nya begitu. Tapi awas aja, suatu saat, eh kapan kapan, aku bakal membalas kejahatan kalian satu persatu huahaha mua muahahaha *ketawa jahat*

Balik lagi, untuk suratnya Egi


Gi, baru kali ini deh aku menemukan orang ganteng yang se-wise kamu. Meskipun kamu gantengnya ngalahin artis artis taiwan, nggak lantas menjadikanmu seorang player. Kagum ah. Yah walaupun pada akhirnya, kamu menjadi sangat pemilih, dan sampai sekarang masih jomblo kurang belaian. Hihi. Orang orang pasti mikir. Enak ya jadi orang ganteng. Bisa dapetin siapapun yang disukai. Leyeh leyeh, anti jomblo. Tapi kamu nggak pernah mikir gitu :’) Butuh tipe cowok yang kayak gini dong. Tolong kasih satu buat saya yang kayak gini. Tapi jangan egi. Saya nggak kuat kalau harus dilabrakin semua fans fans nya.
Hehe anyway,  Nggak apa apa gi. Ku doain deh, secepat mungkin,  kamu bisa menemukan gadis yang benar benar cocok buatmu. Yang bisa menemanimu dikala suka dan duka. Punya kehidupan rumah tangga yang sakinah mawaddah warahmah. Amin
Tapi ntaran, kalau beneran udah punya pacar, jangan lupa sama aku ya. Aku jangan dibuang di jalan. Nanti yang mau nemenin aku karaokean lagunya Gaga, siapa lagi kalau bukan kamu.....

Oiya, kapan nih kita karaokean lagi? Yuk lah cus. Nanti kita nyanyi nyanyi lagunya Exo ya. Walaupun sebenernya aku masih penasaran kok kamu bisa jadi suka sama exo. Hihi.Gi, sebagai fans nya Exo, jangan lupa nonton Exo showtime ya. Gapapa gi ini fix variety show lucu banget. Kalau kamu nonton ini, kamu nanti jadi bakalan ngefans sama Tao deh. Yakin. Kamu harus buka hati. Tao itu nggak sejelek apa yang kamu pikirkan kok.

Enak nya kamu kuracuni korea apa lagi ya. Eh kamu nonton running man aja deh. Itu tuh acara paling favorit aku sedunia akhirat. Nggak kpop kpop an. Lucu bababababanget. Ini universal kok. Ayo ya nonton ya nonton :’)
Kalau drama korea, bagusnya kamu nonton nice guy dulu aja. In the best korean drama of my life. Ceritanya daebak. Thailand kalah ini mah. Kamu nonton ya :’)

Lama lama, ini malah kayak gilang yang sukanya promosiin JKT48, tapi aku sama egi tetap nggak bergeming wkwk

Sebenarnya banyak yang ingin ku ceritakan kepadamu gi, mengingat kamu adalah salah satu tempat sampah curhatanku yang nggak penting. Belakangan ini banyak hal menyenangkan yang terjadi padaku, iya iya, itu tentang si dia. Ada sedikit kemajuan nih :')
Kalau kamu sendiri ada cerita baru apa? Oh ya, muka gantengmu apa kabarnya? Kalau kena abu jadi jelek nggak? Ah sedih, jangan jangan nanti kalau kita ketemu, muka mu udah kayak gilang gimana :'( Kalau keluar jangan lupa pakai masker ya gi. Biar ganteng nya nggak ilang ilang. 

Yaudah gitu aja deh. Ayo buruan kapan kita main selak aku sibuk syuting lagi nih. Bye~








Sunday, February 16, 2014

Kedepannya, Aku

Liburan usai, semester dua telah menanti.  Aku sudah siap secara mental, namun apa yang terjadi kelak, kita kan ngga tau? Aku sudah menyiapkan semangatku kali ini. Aku nggak mau mengambil resiko mengalami kegagalan seperti yang tejadi di semester ini. Wis cukup semene wae.

Bangunlah din, ini sudah bukan saatnya untuk main main. seriuslah sedikit. Ini semuanya untuk kamu. Masa depanmu. Kalau kamu gagal, kamu sendiri yang akan menyesal din. Ayolah din.



Alhamdulillah sudah punya niatan untuk kuliah lebih baik di semester depan. Niatnya dulu. Belum tahu besok kejadiannya kayak gimana hehe. Biasanya sih di awal awal, pasti kita selalu membara, tapi nanti di tengah tengah dan di akhir, lenyap sendiri semangat itu. Aku nggak mau kayak gitu. Lebih baik stabil, awalnya biasa, tengah biasa, baru nanti di akhir membara sebara barannya bara api. 

Ya begitulah, aku tidak seperti teman temanku yang sepertinya benar benar memfokuskan hidupnya untuk kuliah. Aku ingin belajar, nggak cuman dari perkuliahan. Organisasi? Entahlah aku juga cukup nggak semangat dengan itu. Kuliah ini, aku benar benar masih belum tahu ingin melakukan apa. Aku terlalu asyik bermain dan seakan lupa harus ngapain jadi mahasiswa.

Aku butuh kegiatan, butuh banget, tapi sampai sekarang masih nggak tahu. Aku nggak kayak waktu sma dulu. Kalau dulu, rasanya pengen cobain semua kegiatan baru, inilah, itulah, jadi anak sok sibuklah. Tapi sekarang rasanya aku jadi pemilih banget, sampe sampe malah nggak punya kegiatan sampe sekarang. Di sisi lain, aku emang nggak mau kayak anak sma lagi, yang penting banyak gitu ikut kegiatan, yang penting cocard event nya banyak gitu. Nggak. Aku pengen satu aja sekarang. Yang bener bener bisa mengeksplor aku. Yang aku disana bisa belajar bener bener. Tanggungjawab. Manajemen. Ah ini yang bikin kuliah kayak nggak hidup.

Aku seperti kembali ke masa mencari jati diri. Jaman smp. Kerjaannya cuma main. Nggak serius. Dan cuma ngikutin arus yang ada. Mengalir gitu aja. Nggak mau melawan seakan mau mau aja dibawa kemana mana. Nah aku yang sekarang juga hampir kayak gini. Cuma ngikutin arus yang ada. Kuliah? Mangkat. Praktikum? Mangkat. Kalau udah? Pulang. Aaaaargh kalau dipikir pikir emang payah banget ini. Mau jadi apa lu din. Kuliah pulang kuliah pulang, tapi kuliahnya juga nggak pinter pinter amat. Terus mau jadi apa. Penyandang penggemar drama favorit yang nonton drama korea all the time (mau dong kalau ada). yakali din.

Wes wes, pikiran mu sudah kembali ke jalan yang benar. Inget inget din. Besok jangan kalap kalau ada drama korea yang pemeran cowok nya ganteng. Jangan kalap terus ditonton full 12 jam gitu, jangan. Jangan lagi. Harus cari kegiatan yang lebih mendukung. Kamu sendiri din yang harus bergerak. Jangan liat orang lain. Jangan. Pikirin bener bener apa yang kamu pengen lakuin. Nggak usah ikut ikutan orang lain. Kuwi wis so last year banget. Kamu sendiri yang tahu mau mu apa. walaupun sekarang emang nggak tau :(



Akhirnya aku menuliskan surat untuk diriku sendiri. sekali lagi, agar aku bisa bangun, dan menghadapi kenyataan. Hidup nggak kayak di drama korea. Yang kamu tiba tiba bakalan kaya karena jadi cucunya pengusaha konglomerat. Terus langsung jadi profesor cuma gara gara kuliah abroad. Atau kamu jadi sok lemah terus ada pangeran ganteng yang lewat depan rumahmu lalu kalian saling jatuh cinta. Nggak. sesuatu harus diperjuangkan. Dan inilah saatnya din. Optimis pasti bisa. Workhard then you workhard again. Then playhard.



Saturday, February 15, 2014

Untuk Abu

Liburanku bersama abu. Atau mungkin liburanku dan abuku. Liburan dalam abu. Abu dan sisa sisa hari liburku. Judul apa yang cocok? Yah sudahlah, apa yang terjadi pada alam tidak bisa kita sesalkan. Yang bisa kita lakukan, hanyalah mengintrospeksi diri sendiri. Dan tentunya harus tetep bersemangat. Yeah!

Pagi ini kuhabiskan bersama ayahku dengan teman temannya untuk membersihkan lingkungan sekitar rumah yang masih tertutup abu abu. Meski sudah memakai masker, rasanya masih saja bikin sesak. Ya Allah mudahkan hamba melewati ini semua.

Dan yang lebih membuat dongkol, walaupun sudah dibersihin gimana gimana, debunya tetep nggak mau ilang. Masih aja nempel disitu. Di jalan, di tanaman, di motor, di sandal aku.....

Kasihan apalagi si papa, udah nggotong ember isi air berkali kali, tapi ya tetep aja kotor gitu. Rasanya si papa udah gatel pengen nyuci motor, tapi segera ku cegah aja, dari pada si papa patah hati. Ini feelingku kalau motor dicuci, nanti atau besok pasti bakalan kotor lagi, soalnya jalanan aja masih debu debu doang isinya.

karena sudah terlalu bosan dirumah, saya memutuskan untuk keluar melihat lihat suasana sekitar. sekalian ngisi stok kulkas yang bener bener kosong cuma ada air. 

Beuhh jalanan jogja, parah ini, nggak ada apa apa nya hujan abu yang tiga tahun lalu. Jalanan full abu. sampe aspalnya ketutupan semua. Nggak ada pemandangan hehijauan di jalan, pohon pohon semuanya warnanya putih, dan kalau ketiup angin, debu nya betebaran dimana dimana. Astaghfirullah. Dan yang parah, ada beberapa jalan yang isinya beneran cuma kabut semua, jarak pandang nya mungkin cuma sekitar lima meter. 

Ini sih kayak salju, tapi kalau debu gini isinya saya juga nggak kuat :(

Diantara pemandangan ini, syukurlah masih ada orang orang baik yang rela kotor kotoran demi membagikan masker dijalan ataupun menggalang dana untuk bencana. Subhanallah. Ya Allah, berikanlah balasan kebaikan untuk orang orang seperti mereka. Terharu jujur ngelihatnya. 

saya jadi ngerasa bersalah kalau saya masih mengeluh terus dengan kejadian ini. 

Nggak cuma itu, saya juga jujur agak sedikit tertegun ngeliat banyak orang yang pada kerja bakti. Biasanya kerja bakti waktu 17 Agustus nggak gini gini amat. Tapi ini beneran, semuanya meluangkan waktunya, membersihkan kampung bersama, saling tolong menolong, aaaah pemandangan langka ini! 

Tuhkan pasti ada hikmah dari setiap peristiwa yang ada.

Katanya juga, kelak abu vulkanik yang jatuh ini bakalan menyuburkan tanah yang ada.  Subhanallah.






Friday, February 14, 2014

Pertemuan Tak Terduga


Pertemuan kita selalu datang tak terduga, karena sebenarnya aku tak pernah menginginkannya. Namun takdir apa yang terjadi, kita selalu bertemu secara tiba tiba. 

Aku yang sampai detik ini masih tidak memiliki surat ijin mengemudi, masih harus mengalah ketika bertemu denganmu. Tak jarang lembar biru ku harus kuikhkaskan jatuh ke pelukanmu. Emosi. Namun tak ada hal lain yang bisa kulakukan lagi. Aku tak berdaya. Aku tak bertenaga. Baiklah ini mulai alay

Namun itu dulu, kini aku sudah segan melakukan perlawananku. Aku ingat ketika pertama kali aku kena cegatan tanpa membawa uang. Bingung. Gundah. Masih jadi abg ingusan waktu itu. Lalu aku memutuskan untuk memberikan raut muka tersedihku dan melakukan bargaining dengan memberikan voucher free french fries Mc Donalds kepada pak polisi. Dan ternyata bapaknya mau.Yaelah pak. Tapi yaudah. Akhirnya aku dibebaskan.
Mulai dari saat itulah aku mulai licik di pertemuan pertemuan kami selanjutnya. 

Entah kemampuan aktingku yang setara dengan aktris Hollywood atau bagaimana. Yang penting aku selalu bisa mengecoh mereka. Pertama berpura pura sedih dan bingung, Kedua, sembunyikan uang yang ada didompet ke tempat lain. Lalu *akting*

Terkadang aku merasa bersalah juga

Tapi lebih tepatnya aku merasa bangga hahaha

Tak selamanya yang para polisi lakukan itu benar guys. Ada sedikit cerita waktu itu,  saya ditangkap polisi ketika tidak sengaja melewati garis marka- waktu itu saya lagi terburu buru dan ternyata lampu hijau eh kuning nya sudah nggak nyandak untuk di kejar.
Pak polisi awalnya marah marah blabla menasihati tentang perda perpu kepres dan lain lainnya, kemudian mengatakan saya harus diadili blabla, lalu pada akhirnya ia menawarkan sesuatu dengan kata kata damai, Cuih. Pada akhirnya, daripada ribet di pengadilan, saya memilih perdamaian yang ditawarkan polisi itu. Lembar biru saya kembali diraup.
Beberapa saat setelah berurusan dengan polisi, ada beberapa pengamen daerah situ yang menghampiri saya. "Wah mbaknya udah jadi orang ke-9 yang kena hahaha"
"Oh ya shit my life"

Politik uang memang dimana mana. Nggak diragukan lagi, polisi pasti juga ada main tangan disana. Tuh buktinya calo SIM ada dimana mana.

Namun meski begitu, sebagai seorang warga negara yang baik, pernah lah sekali dua kali saya benar benar mengikuti prosedur yang benar. Seperti saat membayar denda menggunakan slip yang sah , pengadilan, dan sebagainya.

Tak hanya percegatan, pertemuan kita terkadang juga dihiasi dengan acara pengejaran juga ya pak haha. Maaf ya, saya pernah dua kali dikejar polisi karena melanggar lampu lalu lintas. Pertama di sekitaran tamsis dan yang kedua terjadi di dekat malioboro. Dan dua duanya saya berhasil kabur.

Ku kira ketika sudah dikejar, tamat sudah riwayatku, tapi ternyata kalau kita mau berikhtiar, pasti Tuhan akan memberikan jalan keluar terbaik untuk kita :)

Hidup di jalanan memang tidak mudah, apalagi kamu tidak punya SIM. Mungkin sudah saatnya kamu bikin din, tapi kapan ya. Kok hidupmu penuh dengan kata malas sih din. Nggak cuma malas sih, aku juga takut kalau SIM ku  nanti malah jadi bahan hiburan, bahan taruhan, buat orang lain, seperti yang terjadi pada salah seorang sahabatku (kalau teringat selalu bikin tertawa)

Akhir kata, pak polisi, terkadang aku menghormatimu, mengagumi mu, disaat panas, disaat hujan, disaat jalanan macet, kau ada disana melaksanakan tugasmu, terkadang membantu nenek menyebrang, menertibkan lalu lintas, berjaga jaga waktu demo, meringkus kawaran pencuri, pokoknya selalu siap siaga menganyomi masyarakat.
Namun disisi lain, aku kesal padamu, kamu mencuri kesempatan ditengah kesempitan, memanfaatkan jabatan untuk meraup keuntungan, sikapmu galak, tidak ramah, dan dirimu itu..... seakan lupa dengan hak kewajibanmu. Bukankah untuk membasmi hal semacam itu?