Friday, May 19, 2017

MY VERY FIRST SOLO TRAVELLING IN BALI PART I

Sudah sekitar 9 bulan yang lalu sepertinya. Tapi masih membekas dalam hati dan pikiran. Tsaaah. Jadi ceritanya waktu itu, aku dan teman teman TPHP 2013 sedang melaksanakan fieldtrip ke Jawa Timur dan Bali. Kurang lebih sekitar 5 hari, kami mengunjungi dua industri makanan di Jawa Timur, kemudian ke Universitas Udayana, dan beberapa objek wisata mainstream di Bali. But, IT IS SO MUCH FUN!! I LOVE THEM SO MUCH




Dari awal, rencananya aku memang mau extend with a friend. But turns out that He canceled it for some reason. Karena aku udah kepalang pengen liburan di Bali dengan itinary itinary yang udah kubuat dengan seksama (ceila), yaudah akhirnya aku memutuskan untuk tetap extend di Bali, sendirian.



Hari ke-1


Petualangan di hari pertama ini harus terlambat karena aku mager banget buat packing. Temen temen TPHP udah pada berangkat dari jam 8 pagi dan aku masih leha leha di kamar hotel sampai jam 11 siang. Hotel fieldtrip TPHP ini cukup bagus, bersih, dan rapi, cuman sayang lokasinya jauh banget dari dunia permaksiatan Bali yang penuh bingar bingar. Gue pake uber untuk menuju lokasi hotel gue di legian dan itu membutuhkan waktu sekitar 45 menit. So damn far. 


Begitu sampe hotel, gue langsung nitip barang barang di resepsionis (karena belum waktunya check in) dan langsung sewa motor di hotel. Biaya sewa motor di Bali is quite cheap. It’s about Rp 50.000-75.000/hari tergantung tempat sewanya. Waktu itu aku dapet scooter yang merknya aku tidak tahu apa wqwq but it’s pretty cool. I am look a like a real traveler with the oldish scooter and unique helmet.



Jam sudah menunjukkan waktu makan siang, gue langsung bergegas buat mencari makan. Baru hari pertama jadi gue sok sok aja mau cari lunch di cafe. Scrolling down Seminyak and Kerobokan street. Dan sampailah gue di salah satu cafe yang katanya paling hits di Bali, Livingstone. Cukup mudah menemukan cafe yang satu ini karena memang berada di lokasi yang sangat strategis, Jalan Petitenget. Selain itu tampak depannya juga sangat eyecatching, bagus, dan artistik. Begitu masuk langsung tertakjubkan dengan tempatnya yang keren. Interiornya dominan coklat kayu gitu, mulai dari meja kursi lampu, etalase, atap, rak rak buku, semuanya artistik banget. Gue langsung merocos ke bagian display dessert nya. Udah ngiler tapi seketika gue inget tujuan gue kesini adalah untuk lunchie. Gue udah nggak kaget ketika melihat harganya. Di Bali, terutama didaerah seperti Seminyak dan Ubud, makan di cafe cafe atau restaurant gitu paling nggak merogoh kocek minimal Rp 80.000. Itu udah yang paling minimal menurut gue. Kecuali kamu cuman mau nongki nongki cantik, have a cup of coffee atau cuman mau beli dessert ya bisa lah sekitar Rp 50.000. Eh tapi jangan khawatir, mau makan murah di Bali juga bisa kok! Nanti gue akan post di postingan selanjutnya. 





















Setelah gue makan siang di Livingstone, gue memutuskan untuk kembali ke hotel. Jadi kali ini gue nginep didaerah Legian, nama Hotelnya Siesta Legian. Review singkat hotel Siesta Legian: Lokasinya sangat strategis, They have a very friendly and helpful staff, the room was good (better than the previous hotel wqwq), the breakfast was incredible (beyond my expectation) and yeah affordable. Waktu itu gue reservasi pake traveloka dan kebetulan dapet diskon, jadi gue dapet rate semalam cuman sekitar Rp 250.000. udah termasuk sarapan. Yah intinya kamar hotel di Siesta Legian ini udah bikin gue cukup betah untuk berleha leha. 


Sorenya gue dapet kabar kalau temen gue juga lagi ada di Bali, yeay! Dan kita janjian buat ketemuan sekalian dinner. Kami memutuskan buat meet up di Kudeta Bali. Lokasinya ada di sekitaran Pantai Seminyak. OMG awalnya gue ragu, karena ini beach club adalah tongkrongan favorit idola gue, arya bakrie. Gue takut gue tidak mampu. Dan bener aja wkwk. Sumpah mahal bgt wkwk. Rentang harga minuman sekitar Rp 60.000 – Rp 300.000. Rentang harga makanan sekitar Rp 150.000- Rp.400.000.


Untungnya, pas gue kesana lagi ada semacam promo buffet menu gitu yang ‘rada’ affordable wkwk. Yeay and here we are at Kudeta Bali. Merupakan spot asyique buat nonton sunset disekitaran Pantai Seminyak. The music was pretty spectacular. Masih sore tapi udah pengen goyang aja wkwk. Yah gue tidak menyesal pernah ketempat ini wkwk.










Selanjutnya, masih bersama teman, kita jalan jalan ke Beachwalk (lagi, pas fieldtrip gue udah kesini). Yah sebatas jalan jalan dan cuci mata wkwk. Gue sudah berjanji tidak akan belanja belanja lagi wkwk. 




Malam mulai larut, tapi Bali masih ramai apalagi Kuta tentunya. We spent our night in Velvet. Ini pertama kalinya juga gue main ke Velvet. Lokasinya ada di Beachwalk juga, di lantai paling atas. Over all, gue cukup merekomendasikan tempat ini kalau kalian bosen sama Sky Garden. Tapi kalau dari harga, Sky Garden is much cheaper. 





Hari pertama solo travelling di Bali ini nggak terlalu kesepian karena ada temennya alhamdulillah. Jujur, yang bikin gue seneng sama Bali itu karena ambiencenya. Cuman scrolling down Seminyak street naik motor aja gue bahagia. Ngeliatin toko dan cafe lucu pada berjejeran gitu aja bikin gue happy. Pokoknya Bali never disappoint me. 






See you on the next post! PART II

No comments:

Post a Comment