Saturday, May 20, 2017

MY VERY FIRST SOLO TRAVELLING IN BALI PART II


Waktu fieldtrip sama temen temen TPHP 2013 bakalan jadi momen yang tak terlupakan. Main werewolf disepanjang perjalanan, rebutan colokan di bus, main dorong-dorongan di pantai sampai basah kuyup, antri pipis di toilet pom bensin, dan lain lain. Pokoknya semua momen bersama kalian itu ngena banget guys. Selama extend seharian di Bali, jujur gue merindukan kebersamaan kita. Biasanya ada aja yang ketawa di samping kita, eh ini kudu sendiri. Makan sendiri, bobo sendiri, minum sendiri, eh.



Hari ke-2


Sehabis sarapan di hotel, aku menghabiskan waktu dengan berenang di hotel. Tidak terlalu luas sih kolamnya, namun cukup chilly. Disana aku berkesempatan berkenalan dengan beberapa traveler lain yang juga menginap di Hotel Siesta Legian. Rada awkward sih karena gue sendiri, gatau mau ngomongin apa wkwk.


Hari ini gue berencana untuk nyoba-nyobain cafe yang ada disekitaran Seminyak. Gue udah list beberapa cafe buat gue datengin. Harapannya sih bisa didatengin semuanya. Oh ya, hari ini gue jalannya sendirian, hanya ditemani my lovely scooter. Pertama, gue dateng di sebuah cafe lucu di Jalan Kerobokan yang bernama “Angelita Tea Salon and Patisserie”. Waktu pertama kali masuk langsung WOWWW this cafe is super cute. Ini sih cafe instagramable banget. Dengan dominan warna pastel, cafe ini menyuguhkan menu menu berupa cake, dessert, teh, dan kopi. Jujur awalnya gue nggak peduli sama menunya, karena tempatnya lucu banget. Gue pesen satu cake coklat, semacam kayak mousse gitu. DAN WTF ENAK BANGET GUYS. THE MOST DELICIOUS DESSERT I HAVE EVER. Dia rasanya enak gitu, manis nya pas, tekstur nya lembut banget, dan ada sensasi melelehnya gitu so yummy. Tidak nyangka ditempat lucu seperti ini, menu menu nya ternyata juga menjanjikan. Angelita Patisserie sih recommended banget menurutku. Perfect.








Waktu belum terlalu siang, sepertinya terlalu cepat kalau mau lunch. Aku pun memutuskan untuk nongkrong lagi di salah satu cafe didaerah Seminyak. Nanggung, jauh jauh sampai Bali masa nggak cobain cafe-cafenya yang hits wkwk. Pilihanku jatuh pada The Fat Turtle, satu cafe kecil didaerah Jalan Petitenget. Iya. Cafenya kecil gitu. Mungkin hanya ada sekitar belasan seat aja. The Fat Turtle tempatnya nggak seimut Angelita sih, tapi menurutku tempat ini cukup comfy buat nongki nongki. Dia semacam cafe simpel gitu, rapi, tapi tetep artistik. Sayangnya cuman buka sampai jam 6 sore aja. Taun lalu pernah kecelik hiks (( kecelik )). Oh ya, dia harganya cukup reasonable. Jadi boleh deh main main ke The Fat Turtle lagi kapan kapan.

It’s time for lunch! Mengingat kehedonan hari kemarin, kayaknya hari ini gue harus rada tobat. So hari ini gue memutuskan untuk lunch di burger king. Hemat, murah, dan kenyang tentunya. Sekalian jalan jalan, gue memilih BK yang ada di Discovery Mall. Ngomongin BK, kapan yaa BK buka di jogja TT

Keputusan untuk lunch di Discovery Mall yang niatnya untuk berhemat malah berakibat sebaliknya. Lupa kalau di Discovery Mall ini ada Sephora, Sogo, Centro, dan lain lain huft. Oh ya, kalau lagi ke Discovery Mall jangan lupa mampir ke Pantai dibelakangnya, Pantai Segara. Menurut gue Pantai Segara ini punya ombak yang bisa menenangkan hati yang lagi kacau (halaah).


Kebetulan siang itu Pantai Segara emang lagi panas banget, tapi gue memaksakan buat nongkrong disitu. Alhasil gue gerah setengah mati, sumuk, dan haus. Satu-satunya pelepas dahaga yang bisa gue pikirkan saat itu adalah Gusto Gelato. Langsunglah gue cus ke Gusto, Gelato yang katanya paling enak di Bali. Harganya cuman Rp 20.000. So recommended guys.



Sore harinya, gue meet up lagi sama temenku (It’s his last day in Bali). Untuk mencari sunset Bali yang menjanjikan, kami memutuskan untuk pergi ke Finn’s Beach Club yuhuu. Dulu pernah sih ke Finn’s pas masih di Uluwatu (sekarang jadi Sunday Beach Club) dan tempatnya emang super keren. Sebenernya yang bikin keren karena lokasinya sih yang berada di selatan Bali, yang notabene pantainya emang fantastis banget. Finn’s Beach Club yang dulu tempatnya jadi satu sama Semara Villa Uluwatu, kalau yang sekarang di Canggu dia berdiri sendiri.


Waktu itu kita berangkat dari Legian jam 4 sore dan begitu sampai sana.....tumpah ruah manusia. Gila nih tempat rame banget kenapa dah. Pas ke resepsionis ((resepsionis)) dibilang kalau yang seat dideket pantai udah habis, tinggal yang di bar aja. Jujur, sebenarnya kalau aku sih udah males karena rame banget. Kemriyuk gitu lah wkwk. Tapi karena udah sampe juga, jauh jauh dari Legian (halah cuman 30 menit padahal) yaudah akhirnya kita chilling disana sekitar 1-2 jam. Review Finn’s Beach Club Canggu: Kalau dari segi tempat dan seatnya mirip mirip sama Finn’s yang lama, main building nya dominan dari bambu bambu, terus didalemnya kayak cafe biasa gitu, didepannya ada kolam renang gede yang langsung menghadap ke pantai, waiter waitress nya ramah (sama lokal juga ramah alhamdulillah), good music, good ambience, but a little bit pricey sih apalagi kalau mau mencicipi kolam renang dan daybed nya. Di Finn’s kita bisa kayaking, main voli pantai, snorkling, surfing, semuanya udah disediain disana. Ya over all sebenernya asik banget, mana dideket pantainya ada spot hehijauan yang bisa dibuat piknik gitu. SAYANGNYA, rame buanget guys. Dan pantainya tidak se-epic pantai di Ungasan. Tapi kalau kalian suka dengan suasana yang rame, pool party gitu, Finn’s Beach Club Canggu is a good choice. Semua tentang Finn’s Beach Club Canggu, menu, harga, lokasi, foto, fasilitas bisa kalian lihat di websitenya disini


Setelah santai santai sebentar di Finn’s, kami memutuskan untuk cari dinner. “Please yang murce aja, kataku”. Pilihan kami jatuh pada Nasi Campur Kedawetan Bu Mangku. Lokasinya dideket Motel Mexicola. Enak, murah, kenyang, dan halal. Sangat aku rekomendasikan.


Malemnya, sekitar jam 22.00 kami memutuskan untuk keluar lagi. Dan yang menjadi tujuan kami selanjutnya adalah Mirror. Wow. Gue tidak pandai mereview tempat yang satu ini, but I think this place was really damn great with good music and cool lighting. Pada awalnya gue nggak ngeh, tapi tempat ini mirip altar gereja sooo amazing. Buat harganya, mahal. Sepertinya gue harus say goodbye sama hidup enak di Bali mulai besok wkwk.



Dan benar saja. Kehidupan survival gue di Bali akan dimulai esok hari. Ciadow. Duit mepet, but show must go on yeaaah. Nantikan cerita gue di Bali hari ke-3 di postingan selanjutnya. See yaaa.






















No comments:

Post a Comment