Gimana sih perasaanmu, wahai mahasiswa baru yang untuk pertama kalinya mau UTS tapi malah salah jadwal~
Hai, aku salah satunya. Perasaanku? Sangat tidak baik baik saja.
Malem itu aku sudah jelas jelas melihat bahwa jadwal UTS untuk mata kuliah matematika dasar besok adalah jam 10 pagi. Aku inget banget. Bahkan aku sampai inget berapa nomer kursiku waktu itu. tapi apa daya, mungkin aku dibutakan setan yang lewat. Sebenarnya waktu itu UTS Madas dilakukan pukul 7 pagi. Yang bahkan pada waktu itu aku belum terbangun dari tidurku. hiks.
Sudahlah aku nggak akan menceritakan ulang kisahku yang menyedihkan ini. Di surat ini aku hanya ingin mengucapkam terimakasih banyaaaaak, untuk Pak Andra, dosen madas ku tercinta dunia akhirat, yang masih berbaik hati memberikan aku nilai B setelah seperti tidak mengikuti UTS sama sekali.
Baiklah, cerita sebenarnya adalah aku diberi kesempatan untuk melakukan ujian susulan, tapi dengan seabrek persyaratan yang mencekik leher, dan butuh perjuangan. Tapi ketika kesempatan itu datang, aku hancur lagi seketika, saat melihat soal ujian susulan yang diberikan. BAHKAN satu nomer pun nggak ada yang bisa aku kerjakan. hiks.
Aku tau aku harus segera bangkit dari keterpurukan ini, oleh karena itu aku berusaha mati matian untuk UAS madas yang selanjutnya. Dan ternyata benar benar membuahkan hasil. Terimakasih Pak Andra.
Oke Pak, sebenarnya aku ingin membuat pengakuan. Aku patah hati waktu tau Pak Andra sudah menikah. Perasaan dulu pertama kali ngajar, kan bapak masih bujang bujang aja. Tapi tiba tiba bapak ijin untuk nggak datang beberapa pertamuan, katanya ada acara di luar kota, dan tiba tiba setelah pulang, bapak udah nggak perjaka lagi. Oh God.
Tau nggak sih pak, disaat mahasiswa mahasiswi lainnya pada nggak suka sama cara mengajar bapak, aku disini suka lho. Yah walaupun, pada akhirnya aku juga nggak ngerti sih tentang yang bapak omongin.
Baiklah sejujurnya aku kagum sama bapak. Itu lho. Kesombongan kesombongan bapak yang kadang nggak penting. Menurut yang lain, bapak itu aneh. Tapi kalau menurutku bapak tu lucu :')
Inget pak, waktu bilang "Kapan terakhir kali saya nyontek? hmm? Nggak pernah! Saya nggak pernah nyontek sewaktu jadi mahasiswa. Karena saya percaya dengan kemampuan saya. Saya nggak percaya dengan jawaban teman saya. Emang mereka lebih pandai daripada saya?"
atau yang ini
"Yah di materi ini memang banyak ya kemungkinan mahasiswa untuk nyontek. Ya dulu waktu saya jadi mahasiswa, banyak lah saya denger di belakang belakang saya pada tanya jawaban sana sini, ya bahkan saya menjadi salah satu yang ditanyai. Tapi, saya nggak pernah tanya mereka. Siapa mereka?"
Ya ampun pak. Bener deh. Bapak ini polos bener ya sebenarnya jadi dosen. Udah tahu mahasiswa yang denger gituan bete, masih aja di lanjutin pamernya hihi.
Pokoknya makasih banyak pak untuk nilai B nya. Makasih untuk memberikan saya kesempatan untuk nggak akan pernah bertemu dengan pelajaran nyebelin yang namanya matematika. Makasih saya jadi nggak perlu ngulang. MAKASIH PAKKKK!!!!!
Meskipun aku kagum sama bapak, jangan sampai lagi deh saya ketemu bapak di acara perkuliahan matematika. Cukup satu semester aja yah :')
Oh ya, satu lagi. Saya dulu pernah sms bapak. Nomer belakang saya 449. Kalau kangen boleh di sms atau ditelfon. trims
No comments:
Post a Comment